h

MULAILAH DARI DIRIMU

Oleh: Khairul Anam

Ada sebuah kisah menarik tentang seseorang yang punya ambisi untuk melakukan perubahan. Dengan segala energi dan pengetahuan yang ia miliki, ia bertekad untuk mengubah dunia, setelah sedemikian keras usahanya untuk mewujudkan perubahan seperti yang ia inginkan, namun hasilnya zero, terlalu berat baginya untuk merubah dunia seperti yang ia inginkan. Dengan penuh kesadaran atas beratnya tantangan yang ia hadapi dalam upaya melakukan perubahan dunia, akhirnya ia mengurungkan niatnya. Namun semangatnya tidak pernah sirna untuk melakukan perubahan, akhirnya ia turunkan jangkauan yang ingin ia rubah menjadi satu bangsa, dengan segala upayanya ia berusaha mengubah suatu bangsa dengan banyak tantangan yang mungkin tidak pernah ia perhitungkan, pun akhirnya dia menyerah.

Seiring penuaan yang semakin dirasakan dampaknya dalam dirinya dan energi semakin menurun, akhirnya ia memutuskan dan bertekad untuk merubah suatu desa menjadi desa yang ia inginkan, pun seperti sebelum-sebelumnya. Langkahnya pun gagal untuk mengubah total seperti yang ia inginkan. Usia semakin menua dan akhirnya ia bertekad untuk mengubah dirinya, lalu keluarganya, kemudian lingkungan sekitarnya, dengan cara begitu ia pun berhasil. Seraya berkata dengan penuh penyesalan, seandainya dari dulu sewaktu masih muda saya memulainya dengan mengubah diri saya sendiri, niscaya saya mampu setidaknya mengubah sebuah bangsa menjadi bangsa yang saya inginkan.

Seperti halnya kisah di atas, kalau kamu ingin melakukan perubahan dalam sebuah perusahaan, maka mulailah dari dirimu, jangan paksa orang lain untuk melakukan sesuatu yang tidak pernah kau lakukan. Jangan paksa orang lain untuk disiplin kalau kamu belum bisa disiplin. Rubahlah dirimu terlebih dahulu, barulah meminta orang lain berubah. Cara ini adalah cara yang paling efektif dalam melakukan sebuah perubahan. Perubahan tidak akan pernah terjadi tanpa adanya kemauan keras untuk mengubah dari dalam, terutama dari diri sendiri.

Tanpa menafikan sebuah ungkapan yang sangat populer “Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan meraih kesuksesan” dan ungkapan “Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada jalan keluar” dua ungkapan ini tidak ada yang salah, dua-duanya benar dan sudah terbukti untuk banyak orang, sama sekali tidak bertentangan dengan kisah di atas. Saya tidak ingin mengatakan bahwa sosok yang disebut dalam kisah di atas gagal, yang ingin saya katakan adalah semangat harus disertai dengan ilmu/pengetahuan dan cara-cara yang cerdik, maka kesuksesan akan lebih mudah diraih dari pada semangat yang tidak disertai dengan cara yang cerdik.

Contoh sederhana kesuksesan besar yang diraih dari lingkup kecil adalah kesuksesan dakwah nabi, dakwah beliau dimulai dari pengendalian diri sendiri, keluarga kemudian orang-orang sekitarnya. Meski dibenci dan dicaci maki, ia tidak pernah memusuhi mereka. Cacian dan makian mestinya dijadikan alat untuk introspeksi diri. Seandainya beliau bersikap kasar terhadap orang-orang yang menolak dakwahnya, niscaya beliau akan ditinggalkan oleh mereka, tapi karena beliau selau bersikap lemah lembut terhadap mereka, maka terbukalah jalan hidayah buat mereka untuk mengikuti ajaran beliau. 

Cara-cara yang diterapkan nabi dalam berdakwah mestinya dapat kita teladani dan terapkan dalam semua kehidupan, di lingkungan keluarga, masyarakat tempat kerja dan sebagainya. Sikap lemah lembut, menghargai, menghormati orang lain dan sebagainya. Nabi itu sosok yang layak dihormati dan dihargai, tapi beliau tidak pernah gila hormat, justru beliaulah yang mengajarkan kepada masyarakat bagaimana seharusnya bersikap terhadap sesama, tanpa memandang kedudukan, ras dan suku. Banyak sekali hadis yang meriwayatkan tentang sikap ramah beliau terhadap sesama. 

Kita pun demikian, mulailah untuk menghargai, menghormati, sopan dan santun terhadap orang lain, karena kesombongan itu tidak pernah dibenarkan dan siapapun tidak berhak sombong selain Allah. Jabatan dan kekayaan yang kita miliki adalah sebuah titipan yang harus dijaga dan tidak boleh dijadikan sarana untuk menyombongkan diri.


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts